Idul Adha Bertepatan dengan Tragedi WTC, Umat Muslim di Amerika Khawatir

Perayaan Idul Adha tahun ini akan jatuh bertepatan pada 11 September 2016.

Namun banyak kaum muslim di Amerika Serikat merasa takut jika terjadi kesalahpahaman dimana kaum anti-Islam akan mengaitkan perayaan Idul Adha dengan pesta memperingati Serangan 11 September 2001.
Menurut kalender Hijriyah umat Islam, perayaan Idul Adha jatuh bertepatan dengan tanggal serangan pembajak dari kelompok militan Islam, Al-Qaeda pada 11 September 2001 lalu.

Para pembajak sengaja menabrakkan dua pesawat ke menara kembar World Trade Center di New York City dan Pentagon yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa.


Dan di saat umat muslim di Amerika mempersiapkan diri untuk merayakan "Hari Raya Qurban".
Muncul kekhawatiran di kalangan komunitas Muslim jika nantinya kaum anti-Islam salah menafsirkan perayaan Idul Adha sebagai perayaan memperingati serangan 9/11 ke-15 tahun.


Dilansir Dailymail, Selasa (30/8/2016), memang ada kekhawatiran yang muncul dimana orang yang tidak akrab dengan agama Islam akan timbul kesalahpahaman.

Bahkan guna mencegah terjadinya insiden, beberapa masjid diminta untuk meningkatkan kemanan ketika menjalani prosesi ibadah Idul Adha.

Sementara itu beberapa umat muslim memilih untuk melaksanakan shalat di dalam ruangan ketimbang di halaman terbuka.

"Beberapa orang anti-muslim mungkin akan mengkaitkan perayaan Idul Adha dengan serangan tersebut," ujar Habeeb Ahmed, Presiden Islamic Long Island.

Menurut Ahmed banyak orang non-muslim yang berpikiran jika melihat umat muslim sedang merayakan serangan 9/11.

Hari raya Idul Adha atau hari raya kurban merupakan peringatan hari besar Islam, yang memperingati peristiwa ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya untuk Allah. Kemudian sembelihan itu digantikan oleh Allah dengan domba.


Sementara itu Robert McCaw, direktur urusan pemerintah di Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan jika seluruh pemimpin muslim yang ada di Amerika sangat mengenang peristiwa serangan mematikan tersebut

"Kami juga berduka seperti orang Amerika lainnya, kami mengingat hari serangan tersebut bukan karena kami muslim. Lebih tepatnya karena kami adalah warga Amerika juga," ungkapnya. (*)

Subscribe to receive free email updates: