Kajian dan diskusi dengan materi radikalisme dilakukan secara
terang-terangan dilakukan di lingkungan instansi sekolah. Kenyataan ini
mengemuka ketika salah seorang pelajar asal Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu berinisial DL (18) membeberkan ihwal kegiatan itu.
DL memberikan pengakuan bahwa dirinya kerap mengikuti kajian-kajian
dasar tentang ajakan radikalisme bersama teman-teman pelajarnya.
Kegiatan itu, menurut DL, dilakukan usai pulang sekolah, bahkan terjadi
di ruang sekolah yang diselingi dengan pemberian mata pelajaran agama.
“Kegiatannya dilakukan di sebuah musala di Kecamatan Kandanghaur,” tuturnya sebagaimana dilansir dari fajarnews.com Kamis,
Menurut pengakuan DL awalnya dia tidak mengerti dengan kajian kajian
tersebut, namun setelah ia mengikuti kajian dan diskusi tersebut, ia
menganggap ada kejanggalan tentang pemahaman agama yang disampaikan,
terlebih dengan adanya seruan berjihad.
“Sehabis pulang sekolah, saya bersama saudara saya mengikuti diskusi
keagaman tersebut bersama dengan para pelajar lainya yang berbeda
sekolah,” ungkapnya.
Di lembaga pendidikan itu, lanjut DL, ia diberi pemahaman terkait ajaran
agama. Salah satu yang diajarkan di antaranya memperbolehkan membunuh
orang tua apabila tidak sepaham dengan dirinya. Termasuk dibolehkannya
membunuh siapapun yang menentang serta tidak memperbolehkan aksi turun
ke jalan dengan mengunakan gamis.
Terkait adanya kajian agama yang mengajarkan radikalisme di institusi
pendidikan, Kabag Kesra Indramayu, Dra Hj Andi Rugaya mengatakan, dalam
waktu dekat ini pihaknya akan berkordinasi dengan sejumlah instansi
mulai dari aparat kecamatan dan desa untuk menekan paham radikalisme
yang sangat membahayakan para gengerasi muda.
“Kita akan berkordinasi dengan intansi terkait diantaranya kemenag dan
MUI serta jajaran lainya untuk membicarakan hal tersebut,” pungkasnya.
Hj. Andi menilai, paham radikalisme tersebut selain berbahya terhadap
pertumbuhan para pelajar juga sangat mengancam generasi muda lainnya,
sehingga tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan
kegiatan-kegiatan ekstrim.
www.satuislam.org